Perubahan Struktur Ekonomi
Ada
beberapa faktor yang menentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi antara
lain :
-
Produktivitas tenaga kerja per sektor secara keseluruhan
- Adanya modernisasi dalam proses peningkatan nilai tambah dari bahan baku, barang
setengah jadi dan barang jadi.
- Kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk memperluas
pasar produk/jasa yang dihasilkannya.
- Kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor dan
komoditi unggulan
- Ketersediaan infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi
barang dan jasa serta mendukung proses produksi.
- Kegairahan masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi secara
terus-menerus
- Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul dalam wilayah daerah
- Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor-impor
Struktur
perekonomian adalah besar share lapangan usaha terhadap total PDRB baik atas
dasar harga yang berlaku maupun harga konstan. Dengan mengetahui struktur perekonomian,
maka kita dapat menilai konsentrasi lapangan usaha yang sangat dominan pada
suatu daerah. Biasanya terdapat hubungan antara lapangan usaha dan penduduk
suatu daerah. Menurut Teori Lewis, perekonomian suatu daerah harus mengalami
transformasi struktural dari tradisional ke industri, yang ditunjukkan dengan
semakin besarnya kontribusi sektor non pertanian dari waktu ke waktu terhadap
total PDRB.
Dalam
kaitannya dengan transformasi struktural, beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian adalah :
Pertama, kenaikan riil share pada sektor primer dapat saja dipahami apabila
diikuti dengan peningkatan produktvitas yang ikut membawa dampak positif pada
upah rata-rata, khususnya di sektor pertanian.
Kedua, perlu diupayakan peningkatan nilai tambah pada sektor sekunder, yakni
industri pengolahan, khususnya industri skala kecil dan menengah yang dibangun
dengan basis pertanian. Hal ini mengandung arti bahwa industri yang hendak
dikembangkan harus dapat mendorong dan menyerap hasil dari sektor pertanian.
Ketiga, berkenaan dengan sektor tersier, hendaknya pengembangan sektor
perdagangan harus terus dikembangkan dalam rangka memperluas pasar pada sektor
primer dan sekunder, termasuk perdagangan yang bersifat ekspor (keluar daerah
dan ke luar negeri). Sementara perkembangan sektor hotel, restoran harus
dipadukan dengan pembangunan pariwisata guna menumbuhkan sektor tersebut dan
industri pendukung wisata lainnya, seperti: transportasi, komunikasi, souvenier
dan jasa hiburan. Di samping itu, pengembangan sub sektor tersier yang
produktif harus terus ditingkatkan, misalnya melalui pembangunan pariwisata
yang lebih intensif, transformasi dan revitalisasi sektor informal menjadi
sektor formal yang lebih menekankan skill dan pengetahuan.
Sumber : Referensi Buku, dan Pengetahuan Perkuliahan
^^ Semoga Bermanfaat ^^
No comments:
Post a Comment